Persona & User Journey Map

User Journey Map

Dwinny Puspa DS
4 min readFeb 11, 2023

User Journey Map adalah pemetaan terkait perjalanan pengguna. Perjalanan disini adalah sekumpulan aktifitas yang dilakukan pengguna ketika memakai aplikasi kita, ketika mereka berinteraksi dengan desain yang kita buat. Kenapa kita harus membuat UJM? Karena untuk menyamakan persepsi yang sama terkait user journey untuk memahami ekspetasi pengguna dari satu halaman ke halaman yang lain. Karena mungkin ada hal-hal yang di butuhkan pengguna tapi belum terealisasi di dalam produk kita.

Bagaimana Cara membuat User Journey Map?

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat User Journey Map adalah :

  1. Menentukan tujuan
  2. Menentukan kriteria pengguna : prioritaskan kriteria pengguna yang akan didahulukan.
  3. Identifikasi interaksi : interaksi yang harus dilakukan dalam sebuah aktifitas pada produk kita. Tetapi jangan berfokus dengan interaksi yang sudah ada, karena mungkin ada fitur / tampilan dll yang di kehendaki pengguna yang belum ada di aplikasi. Fokus utama dari UJM adalah mengetahui ekspetasi pengguna. Jadi interaksi yang sudah ada pada aplikasi hanya sebagai starting point.
  4. Mengumpulkan data : maksudnya mengacu ke proses dengan metode-metode yang beragam. Yang umum digunakan yaitu in-depth interview, diary study, observasi yang merupakan metode pendekatan kualitatif. Bagaimana dengan pembuatan UJM dengan pendekatan kuantitatif? Bisa dengan catatan: sebisa mungkin kita sudah memiliki beberapa hipotesis. Dimana hipotesis ini bisa berasal dari literatur / dari hasil riset dasar dari pendekatan kualitatif. Hipotesis nantinya dijadikan sebagai opsi-opsi dalam survei kita untuk mendapatkan hasil analisis.
  5. Membuat pemetaan / mapping : Beberapa hal umum yang di tampilkan di User Journey Map : Channel, action, motivasi, pain point, emotions.

Bagaimana Cara Membuat Pemetaan?

Beberapa hal yang dapat ditampilkan dalam pemetaan:

  1. Channels : Dimana interaksi pengguna berlangsung ? Bagaimana cara yang dilalui pengguna hingga bisa sampai ke suatu halaman?
  2. Action : Apa tindakan yangdilakukan oleh pengguna?
  3. Motivation : Mengapa pengguna melakukan hal tersebut?
  4. Pain Points : Apa masalah yang dihadapi pengguna?
  5. Emotions : Apa yang dirasakan oleh pengguna terhadap sebuah pengalaman atau brand? Terdapat lima tipe emosi diantaranya, sangat antusias, antusias, normal, frustasi, sangat frustasi.
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/585819864024085953/

Competitive Analisys

Salah-satu metode yang biasa digunakan UX Research adalah melakukan Competitive Analisys. Apa Itu Competitive Analisys ? Competitive Analisys adalah salah satu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data terkait kompetitor. Pendekatan bisa menggunakan metode :

  1. Desk Research
  2. Desk Research + bicara dengan responden.

Desk Research adalah metode penelitian yang melibatkan penggunaan data yang ada, dapat berasal dari Literature Research, Online Research, maupun Case Study research. Penelitian ini jauh lebih hemat biaya daripada penelitian utamanya, karena menggunakan data yang ada, tidak seperti penelitian primer, di mana data dikumpulkan secara langsung oleh organisasi atau perusahaan.

Competitive Analisys biasa digunakan untuk membantu mengedintifikasi kelebihan (strength), kelemahan internal(weaknesses), peluang (opportunity), dan ancaman eksternal yang dapat membahayakan (threat). Hasil identifikasi 4 faktor tersebut akan digunakan untuk menyusun strategi perusahaan/ desain dari produk kedepannya harus seperti apa agar produk dapat bersaing atau bahkan bisa lebih baik dari produk kompetitor.

Competitive Analisys dapat berperan signifikan ketika:

  1. Mengumpulkan requirement
  2. Sebelum re-design
  3. Kompetitor melakukan perubahan besar pada produk.

Bagaimana Caranya Melakukan Competitive Analisys?

Setelah mengetahui pengertian dan peran competitive analisys, kini saatnya beralih ke pembahasan bagaimana cara melakukannya.

  1. Identifikasi kompetitor : Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan siapa saja pesaing yang bergerak di bidang bisnis kita. Kompetitor dibagi menjadi dua tipe, yaitu Direct competitor dan Indirect competitor. Direct competitor adalah pesaing yang menawarkan produk atau layanan yang hampir mirip dengan apa yang kita tawarkan. Mereka juga bergerak dalam target pasar yang sama. Sementara, Indirect competitor adalah pesaing yang produk atau layanannya tidak sama, tetapi target pelanggan atau pasarnya bergerak di wilayah yang sama.
  2. Tentukan parameter pembanding : menentuka parameter dengan cara melakukan audit fitur dari produk sendiri, melihat produk kompetitor (mana fitur yang sama / serupa), dan bila menemukan parameter baru tambahkan pada list.
  3. Lakukan komparasi : membuat tabel perbandingan fitur. Dari tabel perbandingan fitur, tambah tabel komparasi dengan parameter strengths dan weaknesses.
  4. Buat rekomendasi: gunakan tabel komparasi sebagai alat untuk membantu merefleksikan tujuan yang kita miliki untuk produk kita.

Kesimpulan

  • User Journey Map : pemetaan terkait perjalanan pengguna. perjalanan disini mempunyai arti sekumpulan aktifitas yang dilakukan pengguna ketika berinteraksi dengan desain yang kita buat.
  • Tujuan User Journey Map : Menyamakan persepsi yang sama terkait user journey untuk memahami interaksi pengguna dengan fitur, mengedintifikasi peluang, meningkatkan angka transaksi.
  • Cara membuat User Journey Map : Menentukan tujuan, kriteria pengguna, Identifikasi interaksi, Mengumpulkan data, dan Membuat pemetaan / mapping : Beberapa hal umum yang di tampilkan di User Journey Map : Channel, action, motivasi, pain point, emotions.
  • Competitive Analisys bertujuan untuk mengumpulkan data terkait kompetitor.
  • Pendekatan Competitive Analisys bisa menggunakan metode : desk research & desk research + bicara dengan responden.
  • Competitive Analisys biasa digunakan untuk membantu mengedintifikasi strength, weaknesses, opportunity, dan threat untuk menyusun strategi kedepannya harus seperti apa?
  • Competitive Analisys dapat berperan signifikan ketika mengumpulkan requirement, Sebelum re-design, ketika kompetitor melakukan perubahan besar pada produk.
  • Cara melakukan Competitive Analisys: Identifikasi kompetitor (Direct competitor dan Indirect competitor), Tentukan parameter pembanding , Lakukan komparasi (perbandingan fitur), dan Buat rekomendasi

Sumber : Bootcamp UI/UX Designer — MySkill https://v2.myskill.id/

--

--

Dwinny Puspa DS
Dwinny Puspa DS

No responses yet