User Experience Research
Apa itu UX Research?
UX Research merupakan sebuah cara bagi orang-orang dibalik produk untuk menciptakan sebuah fitur, aplikasi, rancangan yang mudah dan nyaman digunakan untuk pengguna. Bagaimana caranya agar fitur atau aplikasi bisa user friendly? Jawabannya adalah dengan memahami pengguna kita , memahami perilaku pengguna, kebutuhan pengguna, motivasi pengguna (kenapa pengguna melakukan aksi itu), dan frustasi pengguna terkait pengalaman / interaksi mereka dengan desain. Kita harus paham semua informasi pengguna, supaya kita bisa membuat sesuatu yang benar-benar relevan dengan pengguna kita.
Kenapa kita capek-capek melakukan user research, kan kita profesional di bidang kita? bisa jadi kita sebagai designer membuat produk atau fitur yang tidak pernah digunakan oleh pengguna tetapi hanya dilihat saja. Kenapa User Research menjadi penting? Ketika kita mendasarkan produk kita hanya lewat asumsi, maka asumsi bukan dasar yang baik untuk menciptakan produk yang hebat. Produk yang hebat mengedepankan implementasi wawasan dan data penelitian.
Apa saja Metode UX Research?
Beberapa metode yang biasa digunakan UX Research:
- Kualitatif : In-deph interview, Focused Group Discussion, Usability Testing. Kualitatif ini sifatnya eksploratif, berusaha untuk menjawab WHY (mengapa & Kenapa). Data yang diolah atau diperlukan biasanya belasan atau puluhan saja.
- Kuantitatif : Survei, Experimental Test . Kuantitatif sifatnya berusaha untuk menjawab pertanyaan WHAT (Apa). Membutuhkan data sample 100 sampai ribuan.
- Desk Research : Competitive analysis (membandingkan produk), Literature Research, Online Research, Case Study research.
Apa Saja Persiapan Sebelum Menjalankan UX Research?
Beberapa persiapan yang biasa dilakukan UX Research:
- Diskusi dengan stake holder : Dapatkan pemahaman tentang latar belakang penelitian, tujuan, temuan yang diharapkan , dan waktu.
- Membuat research plan : Rincikan apa yang ingin dibahas selama penelitian. Termasuk metodologi, topik yang akan dibahas, dan daftar pertanyaan.
- Melakukan penelitian : Waktu untuk melakukan penelitian. Gali dan temukan wawasan yang bermakna.
- Analisis data : Temukan pola dalam perilaku dan sertakan wawasan/saran yang dapat ditindaklanjuti dalam laporan penelitian.
- Mengukur impact : Ubah temuan penelitian menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dan pantau pengembangan produk
Bagaimana Cara membuat Research Plan?
Research Plan biasanya terdiri dari :
- Judul riset
- Latar belakang riset
- Tujuan riset (ini pondasi dari segala pondasi) biasanya di kemas dalam satu kalimat atau poin-poin yang berisi pernyataan singkat.
- Rumusan masalah yang terdiri dari pertanyaan riset. Cukup tulis pertanyaan yang umum saja yang tujuannya menjawab objektif riset / tujuan riset. Pertanyaan yang umum ini bisa kita turunkan ke pertanyaan yang lebih mendetail ketika kita membuat instrumen penelitian seperti draft survei, draft pertanyaan interview dan lain sebagainya.
- Metode riset, jelaskan justifikasinya: mengapa kita memakai metode itu, akan di lakukan dimana, berapa partisipan, 1 sesi memakan durasi berapa menit, dan apa saja yang akan dibahas di sesi tersebut.
- Kriteria partisipan riset. Kriteria partisipan biasanya mentargetkan pengguna aplikasi.
- Timeline Riset, setidaknya mengandung 3 tanggal penting : Kapan rekrutmen partisipant dilakukan, kapan pengumpulan data dilakukan, kapan hasil penelitiannya di presentasikan.
Bagaimana Cara Membuat Pertanyaan Research?
Empat hal yang kita bisa lakukan untuk menyusun priotitas pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam research plan:
- Tentukan apa hal yang paling penting.
- Tentukan keputusan apa yang akan diambil terhadap hasil riset.
- Menyusun pertanyaan prioritas dan cari tahu mengapa pertanyaan tertentu lebih penting daripada yang lain.
- Menanyakan, “Jika penelitian berakhir dengan hasil yang tidak bisa diimplementasikan, mengapa hal tersebut bisa terjadi?”.
Apa Itu Empathy Map?
Empathy map bersifat visualisasi, untuk menggambarkan pengguna aplikasi yang akan atau sudah kita buat. Sesuai dengan namanya, lewat empathy map kita berusaha untuk berempati dengan pengguna kita. Maka dari itu dibuatkan mapping supaya kita benar-benar tau apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh pengguna kita. Contoh visualisasi empathy map dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Kita membahas apa yang dikatakan, apa yang dipikirkan, apa yang dirasakan, apa yang dilakukan oleh user. Apakah empat hal tersebut berkesinambungan? Semua ini kita gambarkan supaya kita bisa berempati dengan pengguna kita. Empathy map bisa digambarkan lewat beberapa metode penelitian. Contoh metode riset yang umum digunakan untuk Empathy Map : In-depth Interview, Diary Study, Observation.
Kesimpulan
- UX Research merupakan sebuah cara bagi orang-orang di balik produk untuk menciptakan sebuah fitur, aplikasi, rancangan yang mudah dan nyaman digunakan untuk pengguna dengan cara memahami perilaku pengguna, kebutuhan pengguna, motivasi pengguna (kenapa pengguna melakukan aksi itu), dan frustasi pengguna terkait pengalaman / interaksi mereka dengan desain.
- Beberapa metode yang biasa digunakan UX Research: Kualitatif (In-deph interview, Focused Group Discussion, Usability Testing), Kuantitatif (Survei, Experimental Test), dan Desk Research (Competitive analysis (membandingkan produk), Literature Research, Online Research, Case Study Research)
- Beberapa persiapan yang biasa dilakukan UX Research: Diskusi dengan stake holder, Membuat research plan, Melakukan penelitian, Analisis data, dan Mengukur impact.
- Research Plan biasanya terdiri dari : Judul riset, Latar belakang riset, Tujuan riset, Rumusan masalah, Metode riset, Kriteria partisipan riset, dan Timeline Riset.
- Empathy map bersifat visualisasi yang menggambarkan pengguna aplikasi. UI/UX Designer berusaha untuk berempati dengan pengguna aplikasi supaya mengetahui apa yang di rasakan dan di pikirkan oleh pengguna kita.
Sumber : Bootcamp UI/UX Designer — MySkill https://v2.myskill.id/